cara mengajar ips yang menarik dan menyenangkan

Ditengah pandemi Covid-19 saat ini, peranan seorang dosen/guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi informasi. Dengan pemanfaatan teknologi tersebut, dosen/guru bisa menciptakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan tidak membosankan, juga dapat diterima oleh mahasiswa/siswa. Berikutakan dijelaskan Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Cetak. Kelebihan atau keunggulan menggunakan media cetak adalah mudah diperoleh, fleksibel, portabel dan murah. Namun, media cetak memiliki kekurangn terutama bagi peserta didik bagi yang malas membaca, serta tidak memiliki wawasan yang memadai di awal. Denganmetode Role Playing (bermain peran) siswa berperan atau memainkan peranan dalam dramatisasi masalah/psikologis itu. Menurut Wahab (2009), bermain peran adalah berakting sesuai dengan peran yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk tujuan-tujuan tertentu. Bermain peran dapat menciptakan situasi belajar yang berdasarkan pada pengalaman Disinilahtugas guru untuk memberikan suatu pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok. (IPS), khususnya sejarah, sering dianggap sebagai pelajaran hafalan dan membosankan. Pembelajaran ini dianggap tidak lebih dari rangkaian angka tahun sepertiadanya tantangan yang akan membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat dari Deterding dalam jurnal (Baydas & Cicek, 2019) mendefinisikan gamification adalah menggunakan elemen-elemen game dalam konteks non game untuk memotivasi, meningkatkan keaktifan dan ingatan pengguna. Site De Rencontre Algerie Sans Inscription. Setiap guru terkadang mengalami kendala dalam mengajar baik dari tingkat SD, SMP maupun SMA. Wajar, sih, karena pada dasarnya menciptakan cara mengajar yang menyenangkan bagi siswa harus menyesuaikan dengan karakter SMA memiliki bermacam ciri-ciri emosional seperti marah, takut, bangga, harapan, bahkan mudah putus Mengajar yang Menyenangkan dan Tidak Membosankan. Foto stokpic dari PixabayAnak SMP? Kadang mirip. Anak SD? Malah terkadang lebih cepat bosan dan sering berkelahi. HemmBersandar dari hal-hal tersebut, maka kita sebagai guru harus bisa menciptakan suasana mengajar yang tadinya membosankan menjadi menyenangkan. Apa saja cara yang bisa kita tempuh? Berikut ada 21 cara yang bisa ditempuh oleh guru Iklim yang Nyaman untuk Siswa Iklim yang nyaman akan menghilangkan kecanggungan siswa, baik di kalangan guru maupun di antara sesama siswa itu sendiri. Sebagai seorang guru, kita dapat menjelaskan tentang materi-materi yang ingin disampaikan secara menarik. Humor? itu, kita pula sering-sering memotivasi siswa agar mau mengajukan pertanyaan. Ya, kegiatan tersebut adalah salah satu upaya untuk memudahkan mereka mengetahui lebih banyak tentang sesuatu daripada hanya mendengarkan Menciptakan Lingkungan Kelas yang MenarikSuasana belajar merupakan faktor penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada dasarnya cara mengajar yang bisa ditempuh ialah melalui eksplorasi dan suasana hati yang dapat membuat kegiatan di kelas menjadi breaking? Silakan. Susun kursi alias pola tempat duduk siswa? Boleh Sesekali Memuji Siswa Saat Pembelajaran BerlangsungSaat mulai mengajar, tentunya kita sebagai seorang guru perlu menciptakan suasana kelas menyenangkan. Hal ini dapat ditempuh dengan cara mencoba memuji setiap pendapat atau pertanyaan yang diajukan oleh saja, dengan hadirnya pujian, maka siswa bakal senang karena mendapatkan apresiasi dari seorang guru. Perlahan, mereka juga akan menikmati Berikan Pertanyaan kepada Siswa Memberikan atau mengajukan sebuah pertanyaan merupakan salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menciptakan suasana menjadi menyenangkan. Secara, pertanyaan akan meningkatkan derajat keaktifan, bahkan bisa hadir pula debat di kelas. Seru, kan?Akan tetapi pastikan bahwa pertanyaan yang kita berikan dapat dijawab oleh siswa. Hal ini juga merupakan salah satu cara untuk melatih siswa agar menjadi aktif dan dapat berbicara di setelah siswa sudah mulai memberikan respon, kita perlu memberikan senyuman kepada siswa yang telah menjawab pertanyaan yang diajukan, karena hal ini akan mengurangi kecanggungan yang biasa ditunjukkan oleh Respon Setiap Pendapat atau Pertanyaan yang Diajukan oleh SiswaJika siswa memberikan pendapat atau mengajukan sebuah pertanyaan, maka fokuskan dan perhatikan siswa tersebut. Nantinya, hal tersebut akan menumbuhkan rasa percaya diri siswa karena merasa diperhatikan. Jangan dicuekin, nanti siswa yang tadinya merasa kurang percaya diri merasa enggan untuk berkontribusi di kelas. Kita sebagai seorang guru memiliki kewajiban untuk membangun kepercayaan diri siswa dengan menunjukkan perhatian ketika siswa merasa ingin didengarkan. Toh, kita juga sejatinya ingin didengar, kan?6. Mengontrol SiswaMengontrol siswa merupakan salah satu kewajiban yang perlu guru lakukan. Terkadang, siswa yang tidak dikontrol cenderung merasa bahwa dirinya tidak diperhatikan oleh dari sanalah kemudian kebosanan itu datang. Bukannya malah diperhatikan, siswa malah dibiarkan. Padahal siswa kan butuh perhatian, bahkan terus cari-cari Keakraban Guru Terhadap SiswaKeakraban guru terhadap siswa merupakan salah satu hal yang perlu terus dihadirkan. Hal ini juga merupakan salah satu cara yang dapat guru lakukan untuk menciptakan suasana nyaman di kelas. Terang saja, jika ada keakraban, maka suasana belajar akan lebih rileks dan siswa akan lebih mudah menangkap pelajaran. Selain itu, siswa tidak akan ragu untuk mengajukan pertanyaan jika kurang paham tentang materi yang telah disampaikan. Karena salah satu cara agar siswa cepat mengerti adalah dengan mengajukan pertanyaan. Sementara keakraban antara guru dan siswa sangat menentukan keberhasilan pembelajaran bagi siswa. 8. Guru Pandai BerceritaBercerita merupakan salah satu cara yang dapat guru lakukan untuk membuat siswa tidak jenuh bin bosan dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Bagaimana tidak, sejatinya menjadi guru tidak hanya sebatas mendidik, membimbing siswa, tetapi juga perlu lebih kreatif dan selalu berusaha agar apa yang diucapkan dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Oleh karena itu, dalam memberikan penjelasan kepada siswa tidak selalu harus tegang dan serius, buat suasana kelas lebih nyaman dengan menjelaskan materi seperti mendongeng, dan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari atau pengalaman siswa. Ketika guru mampu dan berhasil melakukan hal tersebut, maka siswa akan lebih semangat dalam mengikuti proses belajar. Semangat siswa sangat penting untuk dihadirkan, karena pada situasi tertentu mereka ingin menyendiri, tidak terkoordinasi, bosan, antagonis, bahkan kehilangan kepercayaan guru harus lebih kreatif dalam mengajar agar nantinya dapat mengantisipasi kejenuhan yang ada pada Temukan Hal Baru BersamaSebenarnya tugas guru adalah mendidik dan mengajar siswa. Namun terkadang siswa tetap merasa tidak bersemangat meskipun telah kita didik dengan baik. Apa yang salah? Mungkin diri agak tindakan yang perlu digaungkan oleh guru sesekali adalah mendekat kepada siswa, dan kalau perlu ceritakan beberapa pengalaman hidup walau hanya dalam beberapa begitu, setidaknya para siswa bakal menaruh perhatian. Apalagi jika ceritanya cocok dengan keadaan siswa di hari itu. Joss Berikan Hiburan untuk Menunjukkan Kepedulian GuruMembuat siswa tertawa mungkin merupakan cara paling efektif untuk menghindari bisa mencari materi yang lucu dan membuat siswa tertawa, tapi sesuaikan dengan materi yang ingin disampaikan. Dengan begitu siswa akan merasa bersemangat kembali menerima boleh pula mencari teka-teki atau permainan bertajuk edukatif lainnya. Jikalau kemarin kita sering main tepuk semangat, hari ini kita bisa menghadirkan game seperti Kahoot, Quizz, dan Hindari Menggunakan Teknik Ajar yang SamaMenghabiskan waktu yang sama setiap hari dengan cara yang persis sama akan membuat siswa bosan. Misalnya hari ini siswa diminta diskusi, minggu depan diskusi lagi, terus hingga berbulan-bulan. Hemm, siswa bakal sana, sebaiknya kita coba cari cara lain dengan teknik yang berbeda. Usahakan selalu segar, coba hal baru, ambil resiko dan nikmati momen di kelas. Ya, benar! Mengulangi Materi PelajaranMengulangi materi sebelumnya sedikit banyak akan membantu guru dalam menghindari kegiatan kelas yang siswa benar-benar menyimak materi yang diberikan guru dan membuka kembali buku pada malam sebelumnya, biasanya mereka bakal “nyambung” dengan pelajaran yang akan guru Bagikan Minat Versi GuruSejatinya guru perlu membagikan minatnya agar siswa tidak merasa bosan belajar di kelas. Tunjukkan kepada siswa bahwa kita juga menikmati pelajaran dan mencoba untuk memahami pelajaran sampaikan manfaat yang baik bagi mereka yang senang menerima pelajaran. Dengan begitu, kemungkinan besar keinginan kita akan menular ke siswa. Jika guru senang belajar dan mengajar sains, kemungkinan besar siswa juga akan Dengarkan Keluhan SiswaDianjurkan bagi guru agar sesekali meminta siswa untuk menulis pesan dan kesan serta saran yang membangun. Toh, siswa juga punya segunung harapan, kan? Cari tahu apa yang mungkin tidak disukai siswa saat mereka belajar. Dengan begitu, kita dapat mengajar dengan teknik yang sesuai dengan siswa. Lebih efektif dong? Ubah Penjelasan dengan PercakapanMengajar tidak harus pasif. Libatkan siswa dalam percakapan santai seperti kita akan menjadi sahabat kita tidak perlu menjelaskan dan mengajukan lebih banyak pertanyaan. Gantian, deh. Biarkan siswa yang hadirkan ide, biarkan pula mereka yang “mengajar” sesama teman sebayanya. Ya, benar. Pakai gaya pembelajaran “Everyone is Teacher”.16. Nikmati Dirimu Sendiri Sebagai GuruOrang dengan kepercayaan diri tinggi, orang yang kita hormati dan dengarkan cenderung berbagi satu sifat penting yang mereka sukai. Kecenderungan yang ada, guru akan memiliki waktu mengajar yang jauh lebih baik jika mereka mencoba memelihara hubungan pribadi dengan diri setidaknya profesi guru perlu dinikmati oleh guru itu sendiri. Nanti dulu memikirkan gaji, nanti pula memikirkan pekerjaan sampingan. Fokus dulu kepada siswa, maka siswa akan balik fokus kepada Guru Perlu Hadir agar Dirinya Merasa Dibutuhkan SiswaSesekali tidak perlu pergi ke ruang guru saat makan siang. Sejatinya guru dapat makan siang di kantin dan mengajak siswa untuk makan siang bersama. Biarkan kita tetap menjadi orang yang mereka butuhkan tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Syahdan, guru pula perlu hadir untuk siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah. Ya, kehadiran tersebut dapat dimulai dari pengenalan guru terhadap siswa secara lebih intensif. Bisa tentang keseharian mereka, kegiatan di rumah, dan Cobalah Menjadi Murid LagiMempelajari karakter seorang siswa itu kadang lebih mudah daripada memahami mereka. Maka dari itulah, kita sebagai guru perlu untuk menjadi murid lagi. Istilahnya, pembelajar sepanjang hayat, kan?Ya, meskipun sudah jadi guru, bukan berarti kita diminta untuk menjadi pendidik yang maha benar. Guru juga pernah salah, pernah keliru, dan dari salah maupun keliru itulah kemudian kita berbenah. Menjadi lebih baik dari hari ke Menghidupkan Diskusi di KelasBeri siswa beberapa menit waktu untuk membahas materi yang guru sajikan sebelumnya. Terutama ketika mereka mengambil sikap pada suatu topik dan dapat memberikan bukti yang jelas, itu dapat membantu mereka mempelajari materi dengan lebih baik. Syahdan, juga harus dipastikan bahwa semua siswa berpartisipasi dalam diskusi. Tren hari ini, diskusi biasanya diarahkan kepada pendekatan pembelajaran problem solving dan critical thinking. Intinya, semakin sering siswa berargumen, semakin seru proses Cobalah untuk Memahami SiswaSalah satu keluhan yang sering diajukan siswa adalah bahwa guru kurang simpati dengan bukti bahwa mata pelajaran mereka bukan satu-satunya mata pelajaran yang diambil siswa. Siswa harus menyeimbangkan tugas dan materi dari beberapa mata pelajaran sekaligus. Cobalah untuk memahami, dan bahkan tunjukkan minat pada kursus lain yang diambil siswa tersebut. Anggap saja sebagai kesempatan untuk memperkuat pemahaman siswa tentang subjek guru dengan menghubungkannya dengan disiplin ilmu kita sering mendengar bahwa Knowledge is Power? Begitulah, jangan sempitkan pandangan dan gagasan siswa hanya kepada satu disiplin ilmu saja. Terkadang, masalah kekinian terlihat begitu kompleks dan butuh banyak sudut pandang. Maka dari itulah, ketika siswa merasa dipahami, mereka akan merasa bahwa pembelajaran bersama guru A atau Z itu seru dan memperluas cakrawala intinya, guru adalah sutradara yang meracik skenario dan mengelola jalannya kelas “semau” mereka. Dengan terbiasa menerapkan cara mengajar yang asyik, siswa perlahan akan menyenangi sebuah pelajaran, kebosanan mereka cepat tenggelam, serta merasa butuh terhadap oleh Ozy V. AlandikaBaca jugaBegini 5 Adab Penuntut Ilmu Terhadap Diri Sendiri dalam Kitab Taisirul Khollaq9 Kompetensi Utama yang Perlu Dimiliki Pembelajar Abad 216 Literasi Dasar yang Penting untuk Dikuasai Siswa Abad 21Cara Mengaktifkan Akun Canva For Education untuk Guru, Gratis!Akrab dengan Teknologi Yuk! TRIK PEMBELAJARAN IPS YANG MENYENANGKAN Oleh Harnieti, M. Pd Kepala UPTD SMPN 1 Ilmu pengetahuan Sosial IPS, merupakan salah satu mata pelajaran wajib, mulai dari tingkat dasar sampai menengah di Indonesia. Menurut Supardi 2011, IPS lebih menekankan pada keterampilan peserta didik dalam memiliki kemampuan memecahkan masalah yang ada di lingkup diri sendiri sampai masalah yang kompleks sekalipun. Intinya IPS lebih difokuskan untuk memberi bekal keterampilan memecahkan masalah sederhana yang dihadapi peserta didik. Agar mampu mencapai tujuan dari belajar IPS tersebut, tentu harus ada aplikasinya dalam pembelajaran. Kenyataannya, tidak dapat dipungkiri bahwa selama ini sering kita mendengarkan keluhan bahwa pembelajaran IPS sangat membosankan, tidak menarik dan terkesan bersifat hapalan. Apalagi jika belajar IPS dilaksanakan pada siang hari. Hal ini sering membuat peserta didik mengantuk dan kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Apalagi disajikan dengan menyampaikan konsep dan teori-teori yang mati, tidak aplikatif dan jauh dari kata menarik. Akibatnya peserta didik akan kehilangan kesempatan dalam membangun jiwa kritis, analisis dalam menganalisis fenomena-fenomena sosial yang ada, sesuai dengan hakikat IPS itu sendiri. Sebenarnya menarik, atau tidaknya sebuah pembelajaran tergantung dari kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran tersebut. Bukan berdasarkan mata pelajarannya. Guru yang kreatif akan mampu membuat materi apapun menjadi menarik dan menyenangkan. Kemampuan guru dalam memilih metode dan media yang sesuai dengan materi akan membuat materi yang mulanya tidak menarik akan menjadi asyik untuk diikuti oleh peserta didik. Dalam hal ini terlebih dahulu seorang guru IPS harus mampu merubah mindset atau pola pikirnya. Sehingga mampu pula merubah pola mengajarnya. Ada beberapa hal yang harus dipahami guru saat ini. Pertama, guru adalah sebagai fasilitator. Jadi bukan saatnya lagi guru mencerek dan peserta didik mencawan dalam pembelajaran. Peserta didik harus diberi kesempatan merekonstruksi pengetahuannya. Pendekatan konstruktivisme lebih pas digunakan. Sebab guru dapat mengkonstruksi pengalaman peserta didik. Proses belajar dilakukan bersama-sama antara guru dan peserta didik. Kedua, merubah pola pembelajaran dari teacher centre ke student centre. Peserta didiklah yang diharapkan lebih aktif dalam pembelajaran. Ketiga, merubah pola pembelajaran konvensional seperti ceramah, diskusi biasa dan lain sebagainya ke pembelajaran modern, yang dikenal dengan pembelajaran abad 21. Keempat, memanfaatkan IT dalam pembelajaran. Kenyataannya saat ini masih banyak guru yang menggunakan pendekatan konvensional dalam mengajar IPS. Metode ceramah dianggap sebagai cara yang paling ampuh dalam menyampaikan materi IPS. Peserta didik diminta menghapal nama, tanggal, kronologi dan lain sebagainya. Sehingga pembelajaran IPS menjadi kurang bermakna dan membosankan. Lebih parahnya lagi peserta didik diminta membuat catatan materi, hal ini tentu saja membuat pembelajaran tidak bermakna dan tidak menarik. Ada beberapa trik yang dapat dilakukan agar pembelajaran IPS menarik dan menyenangkan Pertama, sesuaikan antara materi pembelajaran dengan media pembelajaran. Pembelajaran akan menjadi mudah dimengerti oleh peserta didik apabila seorang guru dalam mengajar menggunakan media pembelajaran yang sesuai. Apalagi dalam pelaksanaannya guru mampu menciptakan interaksi antara peserta didik dengan media pembelajaran. Pemanfaatan media pemeblajaran yang menarik akan membuat peserta didik terlibat aktif dalam belajar. Pembelajaran akan terasa menyenangkan. Kedua, pembelajaran tidak hanya sekadar materi yang bersifat fakta dan hapalan semata, tetapi memberi peluang kepada peserta didik untuk menganalisis dan mengemukan argumennya. Hal ini bertujuan untuk melatih daya berpikir kritis mereka. Melalui analisis–analisis yang mereka lakukan, maka diharapkan mampu melatih mereka untuk mampu menyelesaikan permasalahan sosial sederhana dalam kehidupan. Dalm hal ini tentu saja butuh kejelian guru dalam menganalisis materi yang sesuai dengan tuntutan KD. Ketiga, mengaitkan materi pembelajaran dengan kondisi nyata saat ini. Pembelajaran yang bersifat kontekstual, mengaitkan dengan kondisi yang up to date dan dengan kondisi nyata saat ini, akan terasa lebih menarik untuk dibahas. Peserta didik akan lebih tertantang untuk mengetahuinya. Keempat, menggunakan model-model pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran yang dipilih sebaiknya cocok dengan materi dan karakteristik peserta didik. Ada beberapa model pembelajaran yang ditawarkan dalam kurikulum 2013. Model pembelajaran tersebut antara lain, Problem Based Learning PBL, Project Based Learning PJBL, Discovery Learning, dan Inquiry Learning. Namun disamping itu, juga terbuka bagi guru untuk memakai model-model pembelajaran yang sudah ada sebelumnya. Kelima, mendorong dan menerima inisiatif peserta didik dalam pembelajaran. Menurut Brook and Brooks 1999. Kemandirian dan inisiatif dari peserta didik akan membuat mereka mampu menghubungkan antara gagasan dan konsep. Peserta didik yang berinisiatif dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, kemudian memberi kesempatan kepada mereka untuk menjawab dan menganalisis pertanyaan tersebut, akan mampu melibatkan semua peserta didik unytuk aktif dalam pembelajaran. Dalam hal ini dituntut kemampuan guru dalam memancing peserta didik, agar mau dan mampu untuk mengajukan pertanyaan. Keenam, memberikan penugasan kepada peserta didik untuk mengembangkan klasifikasi, analisis dan melakukan prediksi terhadap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan meminta mereka menemukan konsep-konsep baru. Hal ini bertujuan untuk melatih daya analisis peserta didik, menginterpretasi hingga bisa mengambil suatu kesimpulan. Tugas yang diberikan guru tentu saja terkait dengan materi yang sedang dibahas. Kemampuan guru dalam merancang tugas-tugas yang sesuai juga sangat menentukan. Demikian beebrapa cara atau trik yang dapat digunakan guru dalam merancang pembelajaran IPS yang menarik. Namun mungkin masih terdapat beberapa cara lain yang dapat dikembangkan guru untuk membuat pembelajaran IPS menjadi menarik dan menyenangkan. Semua itu tergantung pada inovasi dan kreativitas dari guru yang bersangkutan. Si Petani Data – Guru sebaiknya tahu cara mengajar yang baik kepada murid-muridnya. Ketika di dalam kelas, seorang guru mengambil kendali atas kegiatan yang akan dilakukan saat belajar dengan murid-muridnya. Jika respon murid ternyata merasa senang belajar bersama guru yang yang bersangkutan, bisa dipastikan guru tersebut menggunakan metode mengajar yang baik dan tidak monoton. Sebagian guru masih ada yang mengajar dengan menggunakan metode lama, yang seolah-olah hanya guru saja yang boleh aktif sementara murid-muridnya hanya mendengarkan. Sekarang ini, anak-anak dituntut untuk lebih aktif, sehingga cara mengajar guru juga harus berubah menjadi lebih baik dan menyenagkan agar tidak merasa bosan saat pembelajaran. Berikut 20 Cara Mengajar yang Menyenangkan dan Tidak Membosankan terhadap siswa agar mereka mampu menyerap pelajaran yang diberikan dengan efektif dan efisien 1. Jangan Berdiri Seperti Patung Maksud tidak berdiri seperti Patung adalah seorang guru sebaiknya bergerak ketika sedang mengajar, tidak hanya berdiri di depan kelas saja, atau hanya duduk di meja guru. lakukan teknik mobile teaching dengan cara guru mencoba untuk mengajar secara lebih dekat dengan muridnya, dan berkeliling untuk mengetahui situasi kelas dan murid-muridnya ketika sedang belajar. jika memang pelajaran hitungan sedang diberikan, cobalah guru untuk mendekati murid di setiap baris tempat duduknya dan lihat perkembangan mereka ketika sedang mengerjakan hitungan tersebut. jika saja ada murid yang sedang melamun, atau merasa bingung, maka guru akan dengan mudah mengetahuinya. 2. Buat Mereka Merespon Perhatian Untuk mengetahui apakah murid-murid kita ini memperhatikan kita saat mengajar pelajaran tertentu atau tidak, guru bisa melakukan diskusi atau debat argumen supaya mereka mau mengeluarkan pendapatnya. memang tidak semua murid kita akan bisa berpendapat dengan baik, beberapa ada yang terkendala masalah komunikasi. namun, apapun respon mereka, pancing terus mereka untuk berpendapat dan hargai setiap pendapat yang mereka lontarkan. selain materi pembelajaran dapat mudah mereka fahami, kita juga mengajarkan mereka untuk berani berbicara dan menerima pendapat orang lain. hal ini merupakan dasar komunikasi yang baik untuk bekal murid-murid kita di masa depan. 3. Lakukan Variasi Melakukan variasi dalam metode mengajar ternyata akan berpengaruh positif terhadap pemahaman murid-murid kita. bisa dibayangkan jika yang terjadi di kelas adalah hanya berbicara saja, dan mendengarkan tanpa ada yang bertanya, maka pemahaman pelajaran akan terasa lebih sulit. cobalah untuk membuat variasi ketika mengajar. sebelum masuk ke inti pelajaran, di awal cobalah untuk lebih rilexs dengan menyanyikan lagu yel-yel kelasnya, agar belajar tetap semangat. guru juga bisa menyisipkan games dalam setiap pelajaran yang sedang diberikan, asalkan games ini berhubungan dengan mata pelajarannya. lakukan lebih banyak diskusi dengan murid-murid kita, agar mereka aktif dan lebih memahami subjek pelajarannya. 4. Berikan Perhatian Mengajar bukan saja memberikan materi pelajaran untuk murid-murid kita agar mereka mengetahui dan mempelajarinya. mengajar juga harus memperhatikan keadaan murid-muridnya. jika kembali ke masa sekolah dulu, biasanya sang guru akan memperhatikan siswa-siswa tertentu saja, seperti siswa yang paling sering bolos, yang paling pintar, paling cantik dan lain sebagainya. predikat inilah yang bisa membuat guru sangat mudah mengenali satu persatu muridnya. sebaiknya berikan perhatian kepada seluruh murid. tiap murid memiliki talenta dan karakter yang berbeda, maka ketahuilah satu persatu dan dukung mereka agar bisa berkembang menjadi lebih baik. 5. Maksimalkan Teknologi Sekarang sudah serba canggih, metode mengajar kita juga harus disesuaikan dengan teknologi yang ada agar mengajar semakin mudah. manfaatkan komputer, Laptop, tablet dan lainya untuk digunakan murid-murid dalam mempelajari sesuatu subjek. agar tidak bosan, ubahlah text book pelajaran menjadi bentuk gambar atau audio, dengan begini murid akan menemukan sesuatu yang dianggap baru dan menyenangkan. memanfaatkan teknologi tentunya akan selalu berkaitan dengan internet. saat ini ada banyak website edukasi yang akan memberikan pengetahuan tentang mata pelajaran yang sedang murid-murid bahas bersama gurunya ini. mereka bisa mengakses video pembelajaran atau membaca artikel terkait, untuk membuat mereka lebih faham. 6. Interaktif Cobalah untuk menggunakan metode belajar yang interaktif dengan murid-murid kita. seorang guru memang menguasai materi pelajaran yang akan diberikan kepada anak muridnya, namun perkembangan anak juga harus kita fikirkan. mereka akan banyak memiliki rasa ingin tahu tentang sesuatu, terhadap tentang issu yang mungkin sedang dibahas pada mata pelajaran tertentu. berikan kesempatan mereka untuk bertanya seputar pelajaran yang dibahas. guru bisa mengawali dengan menceritakan kisah pendek terkait pelajaran tersebut. buat mereka menjadi bertanya-tanya agar mereka lebih mudah mengerti dan memahami sebenarnya bagaimana menyelesaikan pertanyaan dalam suatu pelajaran tertentu. 7. Sesekali Belajar di Luar Kelas Beberapa guru ada yang suka menggunakan metode ini, dimana murid-muridnya digiring ke luar kelas pada pagi hari, dan mereka belajar di luar kelas. metode seperti ini dianggap akan kembali merefresh keadaan otak murid-murid kita yang sudah sering menerima pelajaran setiap harinya. lakukan pembelajaran yang cenderung menyenangkan, seperti membuat pasangan kata pada sebuah kertas dan menyuruh mereka untuk mencari maksud dari padanan kata tersebut, sesuai dengan buku pelajaran. coba perhatikan, murid-murid akan merasa lebih refresh dan lebih mudah untuk menyerap pelajaran. mereka akan lebih konsenstrasi, terlebih keadaan diluar masih di jam pagi hari. 8. Siapkan Materi dengan Animasi Dalam menyampaikan pelajaran kepada murid-murid kita, sebaiknya kita tidak menghabiskan waktu dengan membahas point yang kurang penting untuk disampaikan. siapkan poin-poin dari materi pelajaran utama dalam bentuk yang lebih animasi. jika memang bisa disampaikan dengan poin, kita bisa gunakan slide presentasi lewat power poin. buatlah beberapa slide tampilan materi pembelajaran dengan menyisipkan animasi lucu dan bergerak di dalamnya. hal ini akan berguna agar penyampaian materi tidak membosankan. penjelasan poin seperti ini juga lebih jelas dalam mengarahkan tujuan pembelajaran itu sendiri. sesekali sarankan juga murid-murid untuk belajar membuat presentasi lewat power point. selain itu, kita juga bisa gunakan Video pembelajaran agar suasana belajar lebih baru. 9. Lebih Sabar dan Berikan Reward Sebagai guru, kita juga harus bisa lebih sabar untuk menghadapi berbagai respon anak murid kita, baik sabar dalam pemahaman pembelajaran, maupun sabar dalam mendorong mereka untuk terus semangat belajar. respon anak murid kita akan berbeda-beda terhadap pelajaran, sekalipun berbagai strategi yang unik sudah coba kita lakukan untuk membuat suasana belajar lebih seru. untuk lebih menyemangati anak murid kita, tidak ada salahnya jika kita memberikan reward atau hadiah setiap anak murid kita berhasil menjawab pertanyaan kuis atau test harian saat di kelas. hadiah juga merupakan salah satu motivasi untuk anak-anak murid kita agar lebih semangat belajar. 10. Perhatikan Closing Mengajar Saat pelajaran akan segera berakhir waktunya, maka terapkan teknik closing belajar yang benar, agar murid-murid tidak mudah melupakan poin apa saja yang telah mereka pelajari hari ini. ulangi kembali poin pembelajaran tadi, secara garis besar agar murid-murid kita tetap mengingatnya dan juga mulai memahaminya. setelah itu, coba untuk menarik kesimpulan dari pembelajaran tersebut agar bisa melanjutkan ke materi selanjutnya secara teratur, murid akan tetap mengingat materi sebelumnya, jika teknik closingnya seperti ini. beritahukan tentang materi yang akan dibahas selanjutnya di pertemuan berikutnya. sarankan murid-murid untuk membaca poin penting pelajaran berikutnya sebelum kelas dimulai. 11. Temukan Hal Baru Bersama Belajar hal baru bersama-sama dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan. Dalam hal ini, guru tidak hanya memberikan informasi kepada siswa, melainkan mengajak siswa untuk menemukan informasi secara bersama-sama. 12. Buat Siswa Penasaran Belajar yang paling menyenangkan adalah ketika mendapati sesuatu yang mengejutkan dan membuat siswa penasaran. Dalam memberikan materi pembelajaran, guru dapat menyoroti hal-hal yang tampak aneh, unik, dan tidak biasa. Mulailah dengan membuat siswa penasaran. Ajukan pertanyaan-pertanyaan dan biarkan siswa bekerja untuk memecahkan pertanyaan tersebut. 13. Tunjukkan Kepedulian terhadap Siswa Sesekali bertindak konyol juga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa membuat mereka tertawa dan merasa senang merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap siswa. 14. Libatkan Siswa dalam Proyek Melibatkan siswa dalam lokakarya juga diketahui dapat membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Siswa akan benar-benar berpartisipasi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. 15. Hindari Kebiasaan Monoton Menghabiskan jam pelajaran yang sama persis dengan cara yang sama setiap hari adalah hal yang perlu dihindari. Walaupun guru mengajarkan materi yang sama untuk siswa yang berbeda, namun, kebiasaan monoton akan tampak membosankan bagi siswa. Dengan demikian, guru dapat mencoba hal baru dengan berani mengambil risiko dan membuat kesalahan untuk menciptakan metode yang baru. 16. Review tapi Jangan Ulangi Materi Dalam kegiatan belajar mengajar, penting untuk meninjau ulang materi yang telah disampaikan secara teratur. Luangkan satu atau dua jam setiap minggu untuk meninjau materi yang telah diajarkan dalam minggu terakhir. 17. Ganti Pembelajaran dengan Percakapan Sesekali libatkan siswa dalam percakapan santai dan posisikan mereka layaknya teman. Dalam hal ini, baik guru maupun siswa dapat saling bertukar ide atau gagasan, sehingga guru tidak hanya memberikan tanggapan tetapi juga menerima tanggapan. 18. Cobalah untuk Menjadi Siswa Cobalah untuk duduk bersama siswa lainnya dan beri kesempatan kepada siswa untuk menggantikan posisi sebagai guru. Luangkan waktu seminggu untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh siswa dan biarkan siswa menilainya. 19. Jangan Beranggapan Terlalu Serius Banyak guru yang tidak menyadari bahwa mata pelajaran yang diampunya bukanlah satu-satunya mata pelajaran yang diambil oleh siswa. Padahal, siswa harus menyeimbangkan tugas dan materi dari beberapa mata pelajaran dalam satu waktu. Untuk itu, cobalah untuk memahami siswa dan berilah waktu kepada siswa untuk memahami materi pelajaran yang lain. 20. Tertawakan Lelucon Siswa Hal lain yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan adalah terlibat dalam lelucon yang dilontarkan oleh siswa. Dalam hal ini, guru dapat tertawa apabila mendengar lelucon siswa. Hal tersebut diketahui menjadi cara terbaik untuk memastikan guru dan siswa berada dalam suasana hati yang menyenangkan. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hai! Perkenalkan kami dari mahasiswa Asistensi Mengajar program studi Pendidikan Sejarah. Kali ini kami akan membagikan pengalaman kami selama menjadi mahasiswa Asistensi Mengajar di SMKN 1 Kepanjen. Asistensi Mengajar sendiri merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif di bawah bimbingan guru dan dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. Aktivitas Asistensi Mengajar di satuan pendidikan ini dilaksanakan selama 1 semester setara 20 SKS dengan waktu pelaksanaan 20 minggu. Tujuan dari kegiatan Asistensi Mengajar ini adalah untuk meratakan kualitas pendidikan di Indonesia dan penyaluran output pembelajaran UM yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang termuat dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 terkait Standar Nasional Pendidikan Tinggi SN Dikti mengharuskan Universitas Negeri Malang untuk merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang inovatif sehingga mahasiswa dapat mencapai target pembelajaran yakni mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang optimal. Dalam SN Dikti Tahun 2020 Pasal 18 menyebutkan bahwa pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau sarjana terapan dapat dilakukan dengan 1 mengikuti kegiatan pembelajaran dalam program studi pada PT sesuai masa dan beban belajar secara menyeluruh, 2 mengikuti proses pembelajaran dalam program studi untuk memenuhi masa dan beban belajar, serta mengikuti proses pembelajaran di luar program studi. Hal ini sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM.Salah satu kegiatan yang dilakukan Universitas Negeri Malang dalam mengimplementasikan Kampus Merdeka adalah dengan melakukan kegiatan Asistensi Mengajar ini. Kegiatan ini dilakukan dengan bekerjasama antara pihak Universitas dengan Lembaga Pendidikan yang telah memiliki kerjasama dengan Universitas Negeri Malang. Pelaksanaan kegiatan Asistensi Mengajar ini dilakukan dalam bidang akademik dan non-akademik. Kegiatan Asistensi Mengajar kami di SMKN 1 Kepanjen ini dilaksanakan oleh 12 mahasiswa dengan program studi yang berbeda yakni program studi Pendidikan Sejarah, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Teknik Elektro, dan Pendidikan Teknik Informatika. Selama mengikuti kegiatan Asistensi Mengajar ini kami melaksanakan kegiatan akademik dan non-akademik. Kegiatan akademik yang kami lakukan yaitu seperti kegiatan belajar-mengajar, pembuatan perangkat pembelajaran dan membantu kegiatan akademik lainnya. Kemudian untuk kegiatan non-akademik yaitu membantu administrasi sekolah dan terdapat tugas mempublikasikan video, artikel, laporan dan lain-lain. Kami sebagai mahasiswa sejarah diberikan tugas untuk mengajar materi Sejarah Indonesia di setiap kelas yang berbeda. materi sejarah yang kami ajarkan yaitu mulai dari materi Kolonialisme, Perlawanan Terhadap Bangsa Barat, Pergerakan Kebangsaan Indonesia dan Pendudukan Jepang di Indonesia. Sebelum melakukan kegiatan belajar-mengajar, kami para mahasiswa Pendidikan Sejarah diberikan tugas untuk membuat Modul Ajar yang berguna sebagai rencana sebelum memulai proses pembelajaran. Pada perihal mengajar di kelas, kami diberikan kelas yang berbeda-beda dan diharuskan mengajar sendiri. Terdapat beberapa kelas yang diserahkan kepada kami mahasiswa Asistensi Mengajar Jurusan Sejarah yaitu seperti pada kelas X TEI 2 yang diampu oleh mahasiswa yang bernama Riski Aldi Febrian, kemudian pada kelas X RPL 4 yang diampu oleh mahasiswa yang bernama Aci Adi Iansah, dan pada kelas X RPL 3 yang diampu oleh mahasiswa yang bernama Choirina Tamimi serta mahasiswa yang terakhir yakni atas nama Syifa Dewi dengan mengampu kelas X TKR 1. Pada kelas yang diampu oleh Riski Aldi Febrian yakni pada kelas X TEI 2, banyak sekali pengalaman yang didapatkan oleh saudara Riski Aldi Febrian terkait proses belajar dan mengajar di kelas. Saudara Riski Aldi Febrian banyak sekali mendapatkan ilmu mengajar mulai dari bagaimana mengatur manajemen kelas, kemudian bagaimana mengatur anak didik yang bermasalah dan lain sebagainya. Di sisi lain saudara Riski Aldi Febrian juga belajar banyak mengenai bagaimana pembuatan modul ajar yang baik serta pembuatan media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Kemudian pada pengalaman kelas yang diampu oleh mahasiswa Asistensi Mengajar atas nama Aci Adi Iansah ini terutama pada kelas X RPL 4 ini banyak sekali momen yang menarik mulai dari proses pembelajaran di kelas yang mana saudara Aci Adi Iansah ini menggunakan berbagai metode pembelajaran yakni permainan susun kata. Dimana permainan ini sangat menarik minat siswa kelas X RPL 4 terutama pada saat materi pendudukan Jepang di Indonesia. Siswa-siswi sangat antusias melakukan permainan susun kata ini, dimana sistem permainan ini membaginya dalam beberapa kelompok yang kemudian siswa diberikan arahan untuk menyusun kata yang berhubungan dengan materi pendudukan jepang di Indonesia. Tak kalah menarik juga yang dilakukan oleh saudara Syifa Dewi pada saat mengajar, banyak sekali metode yang dilakukan oleh saudari Syifa Dewi ini mulai dari menerangkan materi dengan media PPt yang menarik dan banyak gambar ilustrasinya. Hal ini membuat siswa-siswi SMKN 1 Kepanjen lebih tertarik pada saat saudara Syifa menerangkan materi sejarah. Selanjutnya dari saudari Choirina Tamimi juga membuat media pembelajaran berbentuk video scribe yang berisi materi sejarah dengan berbantuan video yang menarik, selain itu saudari juga membuat media pembelajaran berbentuk Flip Book sebagai bacaan yang menarik untuk peserta didik. Kemudian dalam hal untuk melakukan sebuah evaluasi yang menarik kami menggunakan website Quizizz, Kahoot, Word Wall dan lain sebagainya. Selain mengajar kami juga diberikan tugas untuk melaksanakan piket harian, yaitu di bagian humas, kurikulum, tata tertib dan perpustakaan. Kegiatan piket humas dilakukan di dalam ruangan humas, dalam piket humas sendiri terdapat pekerjaan berupa mengedit twibbon, membuat laporan kegiatan, SOP kegiatan, menjaga dan membantu pada saat ada kegiatan humas seperti sosialisasi kerja maupun perekrutan kerja. Kemudian pada piket kurikulum sendiri terdapat beberapa tugas yang mahasiswa Asistensi Mengajar kerjakan yaitu seperti menginput data analisis nilai siswa ke excel yang nantinya digunakan untuk acuan kelulusan siswa. Pada piket perpustakaan mahasiswa Asisten Mengajar diberikan tugas untuk membantu petugas perpustakaan untuk membarcode buku, memberi stempel, menyampul buku dan menata buku di rak buku yang sudah disediakan, hal ini sangat amat menyenangkan bagi mahasiswa Asistensi Mengajar dikarenakan piket perpustakaan ini dikerjakan di ruangan yang ber-AC dan dengan suasana yang nyaman. Pada bagian piket di tata tertib mahasiswa Asistensi Mengajar mempunyai tugas untuk menjaga pos tata tertib serta mengijinkan siswa-siswi apabila ingin keluar-masuk dari lingkungan sekolah. Kegiatan mahasiswa Asistensi Mengajar ini memberikan banyak sekali dampak bagi kami. Seperti pada proses belajar-mengajar mahasiswa Asistensi Mengajar ini banyak mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk kedepannya, mulai dari bagaimana proses mengajar dikelas dan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan untuk mengajar. Kemudian kami juga mendapatkan ilmu mengenai bagaimana administrasi yang ada di sekolah dan bagaimana cara bekerjasama dengan tim baik dari mahasiswa Asistensi Mengajar sendiri maupun dengan pihak-pihak sekolah. Pada proses kegiatan Asistensi Mengajar di SMK Negeri 1 Kepanjen tidak hanya melakukan proses kegiatan pembelajaran di kelas serta piket saja, akan tetapi mahasiswa Asistensi Mengajar ini juga melakukan dan merancang program kerja dalam bidang non akademik. Seperti membuat Prasasti Barcode, membuat Banner Denah Sekolah serta yang terakhir membuat Plang Petunjuk Arah. Urgensi pembuatan program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa Asistensi Mengajar ini sangat penting, dikarenakan setiap program kerja non akademik ini merujuk pada permasalahan yang ada di SMKN 1 kepanjen terutama pada perihal sarana dan prasarana dengan berlandaskan permasalahan tersebut maka mahasiswa Asistensi Mengajar membuat beberapa program kerja non akademik untuk mengatasi permasalahan yang ada. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi, menyebabkan arus informasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak langsung pada berbagai bidang kehidupan, tanpa kecuali bidang pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai bagian dari sistem kehidupan telah berupaya mengembangkan struktur kurikulum, sistem pendidikan, dan metode pembelajaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas Sudjatmiko,2003. Untuk menghadapi perubahan tersebut dibutuhkan pendidikan yang meberikan kecakapan hidup life skill, yaitu memberikan keterampilan dan keahlian dengan kompetensi tinggi. Dengan dimilikinya life skill diharapkan nantinya peserta didik dapat betahan dalam suasana yang selalu akan berubah dan berkembang. Dengan adanya latar belakang di atas, maka perlu sebuah pembahasan secara mendalam dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang bercirikan model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan PAIKEM. dalam mengatasi permasalahan pembelajaran biologi yang terjadi di sekolah-sekolah pada umumya. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang diajukan dalam makalah ini adalah 1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran PAIKEM? 2. Bagaimanakah pemahaman proses belajar mengajar IPS dengan memakai model pembelajaran PAIKEM? Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran PAIKEM 2. Untuk mengetahui pemahaman proes belajar mengajar IPS dengan memakai model pembelajaran PAIKEM BAB II Pembahasan Pengertian PAIKEM dan Penerapannya PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Secara garis besar, PAIKEM dapat digambarkan sebagai berikut 1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat. 2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa. 3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca’ 4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok. 5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya. PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Berikut adalah tabel beberapa contoh kegiatan KBM dan kemampuan guru yang besesuaian. Pembelajaran IPS Model Pembelajaran Langsung Model pengajaran langsung banyak diilhami oleh teori belajar sosial yang sering disebut belajar melalui observasi. Secara umum, pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif itu adalah pengetahuan tentang sesuatu. Sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Dalam menerapkan pengajaran langsung, pengetahuan yang disampaikan kepada siswa perlu disederhanakan, baik pengetahuan deklaratif maupun prosedural. Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning Model pembelajaran kooperatif ini cukup penting karena siswa dapat belajar dengan cara bekerja sama dengan temannya. Anggota kelompok yang lebih mampu dapat menolong temannya yang kurang mampu. Setiap anggota kelompok tetap memberi sumbangan pada prestasi kelompok. Dan yang lebih penting semua anggota kelompok dapat bersosialisasi dengan anggota kelompok lainnya sehingga hal ini akan melatih keterampilan sosial siswa dalam bermasyarakat. Model Pengajaran Berdasarkan Masalah Problem Base Instruction Ciri khusus dalam model ini yaitu adanya pengajuan pertanyaan dan masalah, berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu, penyelidikan autentik, menghasilkan produk/karya, dan adanya kerjasama. Masalah autentik adalah masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat secara langsung jika ditemukan penyelesaiannya. Sedangkan masalah akademik adalah masalah yang muncul akibat pengaruh dari suatu masalah sehingga memunculkan masalah lainnya. Misalnya bagaimanakah pengaruh kenaikan harga BBM terhadap harga-harga bahan-bahan pokok? Model Belajar Melalui Penemuan Inkuiri Bruner yang mempelopori model pembelajaran penemuan ini meyakini bahwa model penemuan ini akan merangsang siswa untuk melakukan penyelidikan sehingga menemukan sesuatu. Misalnya guru menyajikan topik kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa yang memancing pro-kontra atau konflik kognitif, sehingga motivasi dan rasa ingin tahu siswa terpancing. Model pembelajaran penemuan lebih cocok untuk menanamkan konsep-konsep yang dapat ditemukan melalui percobaan dan penyelidikan. Pendekatan dalam Pembelajaran IPS Pendekatan pembelajaran merupakan landasan sikap dan persepsi guru tentang bagaimana kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan. Landasan sikap dan persepsi guru ini akan menjadi dasar bagi tindakan guru dalam melaksanakan aktifitas proses pembelajaran. Pendekatan-pendekatan pembelajaran IPS yang bisa menjadi landasan sikap dan persepsi tersebut, sebagai berikut A. Pendekatan lingkungan Dalam pendekatan lingkungan, IPS sebagai mata pelajaran yang membelajarkan siswa untuk bermasyarakat, perlu memperhatikan lingkungan sebagai topik kajian, baik lingkungan sosial budaya maupun lingkungan fisik. Pendekatan ini bisa diawali dari lingkungan siswa yang paling dekat yaitu keluarga, untuk menanamkan nilai moral dan aktifitas bermasyarakat. Guru perlu mencermati lingkungan sebagai aspek yang berperan dalam membentuk perilaku siswa, seperti lingkungan kauman, lingkungan perdagangan, lingkungan pertanian dsb. B. Pendekatan konsep Pendekatan konsep menekankan bahwa pemahaman konsep sangat mempengaruhi perilaku siswa. Konsep tentang keadilan, kesejahteraan, demokrasi, kerjasama, tanggung jawab, dsb. merupakan konsep-konsep yang harus dipahami siswa, bukan sekedar diketahui atau dihafalkan. Pemahaman ini akan membimbing siswa untuk bisa menghayati yang pada akhirnya mampu mengamalkan dalam perilaku sehari-hari. C. Pendekatan inkuiri Pendekatan Inkuiri diawali dengan suatu pertanyaan atau permasalahan yang mengajak siswa untuk ikut berfikir dalam memecahkan permasalahan. Dalam proses inkuiri, akan tumbuh dan berkembang secara spontan rasa ingin tahu dan berpartisipasi dalam pemecahan masalah melalui tanya jawab yang didesain oleh guru. Dalam kegiatan berinkuiri bisa menghasilkan suatu gagasan, ide, solusi, atau menemukan sesuatu yang di carinya. D. Pendekatan keterampilan proses Pendekatan keterampilan prose bertujuan menumbuhkan keterampilan yan berkaitan dengan sutu proses tertentu yang perlu dilatihkan. Menanamkan perilaku tertentu biasanya perlu dilatih dan dibiasakan sehingga nanti akan muncul perilaku yang diharapkan dalam bermasyarakat. Keterampilan proses bisa dimulai dari mencari informasi sampai nanti bisa menginformasikannya. Sumber-sumber menumbuhkan keterampilan proses dalam pembelajaran IPS antara lain peta, globe, gambar atau foto, grafik, diagram dsb. E. Pendekatan pemecahan masalah Pendekatan pemecahan masalah, akan mengenalkan siswa pada masalah-masalah dalam kehidupan di masyarakat. Misalnya masalah lingkungan hidup yang tidak bersih, tata tertib di sekolah yang belum dipatuhi, masalah narkoba, kenakalan remaja, kemiskinan dan sebagainya, bisa kenalkan pada siswa dan untuk mengungkap bagaimana respon siswa terhadap permasalahan yang ada dalam masyarakat. F. Pendekatan induktif-deduktif Pendekatan induktif , diawali dari mengemukakan kenyataan-kenyataan yang ada di dalam masyarakat berikut fakta dan datanya. Guru dapat mengangkat contoh-contoh kongkrit, dan kenyataan yang ada di dalam masyarakat, kemudian ditarik generalisasinya dari fakta dan data tersebut menjadi sebuah konsep. Misalnya tentang kemiskinan, korupsi, lapangan pekerjaan, kesejahtaraan dsb. Pendekatan deduktif, diawali dari konsep-konsep yang telah dipahami oleh siswa kemudian dicarikan contoh-contoh fakta dan data pendukungnya di masyarakat. Pendekatan induktif dan deduktif menjadi saling menunjang untuk menanamkan konsep pada siswa. Untuk siswa Sekolah Dasar, pembelajaran bisa dimulai dari yang kongkrit menuju abstrak, dari yang sederhana menuju kompleks, dari yang mudah menuju sulit dan dari yang dekat menuju ke yang jauh. G. Pendekatan nilai Pendekatan nilai, dikembangkan untuk menumbuhkan sikap dan toleransi siswa dalam berperilaku dimasyarakat, menumbuhkan kepekaan dan rasa tanggung jawab sosial dengan didasari oleh pengetahuan dan keterampilan sosial. Sikap demokratis dan semangat bekerjasama maupun berkompetisi perlu ditumbuhkan sejak dini. H. Pendekatan komunikatif Pendekatan komunikatif, mengutamakan efektifitas komunikasi guru dan siswa. Pendekatan ini memperhatikan tingkat kematangan kognitif siswa dan sekuensial materi atau istilah bahasa yang digunakan guru adalah bahasa yang dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa. Bahasa dan istilah-istilah yang digunakan guru haruslah dimengerti dan dipahami sehingga tidak terjadi miskonsepsi atau salah pengertian. I. Pendekatan kesejarahan Pendekatan kesejarahan, mengungkap peristiwa masa lalu yang bisa dijadikan contoh baik maupun tidak baik bagi siswa, sehingga siswa bisa mengambil makna dan hikmahnya dari peristiwa masa lalu tersebut. Belajar dari nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan maupun peristiwa-peristiwa lain dimasa lalu perlu dikembangkan untuk menjadi contoh pengalaman dan pedoman bagi masa mendatang. J. Pendekatan tematik Pendekatan tematik, dikembangkan untuk memberikan wawasan siswa yang komprehensif terhadap tema yang ditampilkan. Misalnya tema lingkungan hidup, hasil pembangunan, demokratisasi dan sebagai bisa dikembangkan pada pemahaman siswa yang lebih komprehensif. Pendekatan-pendekatan tersebut bisa dipilih dan diterapkan guru dengan pengemasan rencana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan PAIKEM . Hal ini sesuai dengan UUSPN No. 20 / 2003 yang mengisaratkan bahwa pembelajaran harus dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruaang yang cukup bagi prakasa, kreatifitas dan kemandirian, sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik Pembelajaran IPS A. Pembelajaran yang aktif Pembelajaran yang aktif ialah pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik student centered daripada berpusat pada guru teacher centered. Untuk mengaktifkan peserta didik, kata kunci yang dapat dipegang guru adalah adanya kegiatan yang dirancang untuk dilakukan siswa baik kegiatan berpikir minds-on dan berbuat hands-on. Fungsi dan peran guru lebih banyak sebagai fasilitator. B. Pembelajaran yang inovatif Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa. C. Pembelajaran yang kreatif Pembelajaran yang kreatif ialah pembelajaran yang menstimulasi siswa untuk mengembangkan gagasannya dengan memanfaat sumber belajar yang ada. Strategi mengajar untuk mengembangkan kreativitas siswa adalah 1. Memberi kebebasan pada siswa untuk mengembangkan gagasan dan pengetahuan baru. 2. Bersikap respek dan menghargai ide-ide siswa 3. Penghargaan pada inisiatif dan kesadaran diri siswa 4. Penekanan pada proses bukan penilaian hasil akhir karya siswa 5. Memberikan waktu yang cukup untuk siswa berpikir dan menghasilkan karya 6. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggugah kreativitas 7. seperti “mengapa ”, “ bagaimana ”, “apa yang terjadi jika… ” dan bukan pertanyaan “apa”, “kapan” . Dengan demikian merumuskan suatu definisi bahwa berpikir kritis merupakan aktivitas berpikir secara relaktif dan rasional yang difokuskan pada penentuan apa yang harus diyakini atau dilakukan. Pembelajaran berpikir kritis erat kaitannya dengan berpikir kreatif. Apabila ketrampilan berpikir kritis dilakukan maka sebagian dari pembelajaran berpikir kreatif telah dijalani karena tahap pertama untuk melakukan ketrampilan berpikir kritis harus melalui ketrampilan berpikir kreatif. D. Pembelajaran yang efektif Pembelajaran yang efektif ialah pengajaran yang di kelola oleh guru yang setiap tindakannya dalam mengajar berakibat murid-murid nya menjadi/mencapai TIK. Hal ini dimungkinkan terjadi berkat para murid mau mencoba, para murid mau mengalami, para murid senang dan mau berbuat segala sesuatu yang mengarah pada tercapainya TIK yang telah di rumuskan sebelumnya . Pembelajaran efektif ini di perani oleh guru profesional yaitu guru yang mampu menciptakan kondisi-kondisi instruksional tertentu secara kondusif sedemikian rupa sehingga murid-murid nya merasa senang pada situasi yang baru dihadapinya. E. Pembelajaran yang menyenangkan Menurut hasil penelitian, konsentrasi yang tinggi terbukti meningkatkan hasil belajar. Dalam penelitian mengenai otak dan pembelajaran mengungkapkan fakta yang mengejutkan, yaitu apabila sesuatu dipelajari secara sungguh-sungguh dimana perhatian yang tinggi dari seorang tercurah maka struktur internal sistem syaraf kimiawi seseorang berubah. Di dalam diri seseorang tercipta hal-hal baru seperti jaringan syaraf baru, jalur elektris baru, asosiasi baru, dan koneksi baru. Dave Meier 200236 memberikan pengertian menyenangkan atau fun sebagai suasana belajar dalam keadaan gembira suasana gembira di sini bukan berarti suasana ribut, hura-hura, kesenangan yang sembrono dan kemeriahan yang dangkal. Ciri-ciri suasana belajar yang menyenangkan dan tidak menyenangkan di antaranya adalah sebagai berikut Ciri suasana belajar yang menyenangkan 1. Rileks 2. Bebas dari tekanan 3. Aman 4. Bangkitnya minat belajar 5. Adanya keterlibatan penuh 6. Perhatianpeserta didik tercurah 7. Lingkungan belajar yang menarik misalnya keadaan kelas terang, pengaturan tempat duduk leluasa untuk peserta didik bergerak 8. Bersemangat 9. Perasaan Gembira 10. Konsetrasi Tinggi F. Media dalam pembelajaran IPS 1. Obyektifitas Dalam memilih media perlu meminta saran atau pendapat dari teman sejawat, bukan berdasarkan kesenangan pribadi guru. 2. Program Pembelajaran Penentuan media bisa menunjang pencapaian tujuan program pembelajaran atau sesuai dengan pokok bahasan yang akan disampaikan. 3. Sasaran Program Sasaran program ini adalah siswa yang mengikuti proses pembelajaran, pada usia tertentu mereka memiliki kemampuan intelektual tertentu pula. 4. Situasi dan Kondisi Situasi dan kondisi ini berkaitan dengan sarana dan prasarana sekolah atau kelas ukuran ruangan, bangku, ventilasi dll dan situasi kondisi siswa jumlah siswa, motivasi, dll 5. Kualitas Teknik Kualiats teknik ini berkaitan kualitas gambar, rekaman audio maupun visual suara, atau alat Bantu lainnya. 6. Efektifitas dan Efisiensi Penggunaan Keefektifan menyangkut penyerapan informasi yang optimal oleh siswa, sedangkan efisiensi berkaitan dengan pengeluaran tenaga, waktu dan biaya seberapa mampu mencapai tujuan yang optimal. berdasarkan perkembangannya, media dapat digolongkan menjadi 1. Media yang bersifat umum dan tradisional Contohnya papan tulis, buku teks, majalah, buku rujukan dan lain lain. 2. Media yang bersifat canggih Contohnya radio, TV, VCD, tape recorder, OHP, LCD, dan lain lain. 3. Media yang bersifat inovatif Contohnya komputer, internet, permesinan yang memungkinkan belajar mandiri. BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari Pembahasan yang telah diuraikan mengenai model-model pembelajaran IPS yang kreatif, inovatif dan menyenangkan dapat disimpulkan sebagai berikut 1. PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. 2. Aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan merupakan merupakan salah satu model pembelajaran yang ideal. Dengan metode Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan PAIKEM, siswa dapat mendapatkan ide-ide sendiri dalam pembelajaran berlangsung dengan pendekatan lingkungan sekitar 3. Dampak positif dari diterapkannya model PAIKEM yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Saran Dari hasil pemikiran di atas maka dapat disarankan bahwa dalam rangka memberdayakan kemampuan bernalar siswa, para guru dapat mempertimbangkan untuk menerapkan model PAIKEM dan memvariasinya dalam pelaksanaannya sesuai kebutuhan. DAFTAR PUSTAKA BSNP, 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. JakartaDepDikNas BSNP. 2007. Standar Nasional Pendidikan Indonesia untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar dari Sentralisasi menuju Desentralisasi. Jakarta Bumi Aksara. Purwanti, 2004. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar dan Metodologi Pengajaran. Bandung Tarsito Sudjatmiko,2003. Belajar dan Rineka Cipta Umaedi 1999 Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Directorate Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah, Directorate Pendidikan Menengah Umum. Indonesia, Jakarta.

cara mengajar ips yang menarik dan menyenangkan