niat umroh untuk ibu yang sudah meninggal
carameng umrohkan orang tua yang sudah meninggal - tanya jawab ustadz abdul somad jangan lupa subscribe yaa badal umrah untuk orang tua yang sudah meninggal | Video Bacaan Niat Umroh Untuk Orang Meninggal. badal umrah untuk orang tua yang sudah meninggal penceramah | ust khalid basalamah orang yang paling. pesan dari tanah suci bagi kita
17 badal haji untuk arwah ibu dan ayah hp: 0838-9089-4149 (+wa) umroh badal adalah seseorang yang berumroh dengan niat umroh untuk orang lain, menggantikan badal haji untuk arwah ibu dan ayah 18. badalhaji #hukumbadalhaji #carabadalhaji info dakwah 0812-8100-7300.
Setidaknyaargumentasi yang dapat dikemukakanuntuk menopang pendapat ini adalah bahwa kurban merupakan ibadah yang membutuhkan niat. Karenanya, niat orang yang berkurban mutlak diperlukan. Namun ada pandangan lain yang menyatakan kebolehan berkurban untuk orang yang telah meninggal dunia sebagaimana dikemukakan oleh Abu al-Hasan al-Abbadi.
BolehkahNiat Haji atau Umroh Atas Nama Orang Tua yang Sudah Meninggal Content. Share. Copy Link. Share. facebook. whatsapp. twitter. Bolehkah Niat Haji atau Umroh Atas Nama Orang Tua yang Sudah Meninggal? 117 Jawaban. Nur Farid + Ikuti. Marzuki 0. 0. ustad saya ingin bertanya. Sekarang apabila seseorang sdh memiliki kemampuan untuk
Dikalangan Syafiiyah terdapat perbedaan pendapat diantara ulama mengenai ketentuan qadha shalat orang yang telah meninggal : Sebagian Ulama menyatakan tidak wajib di-qodho. Sebagian memilih di-qodho. Sebagian memilih diganti setiap satu shalat dengan satu MUD (62,5 gram) فائدة ) من مات وعليه صلاة فلا قضاء ولا
Site De Rencontre Algerie Sans Inscription. Setiap muslim memiliki impian bisa melaksanakan ibadah di tanah suci, bisa berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Namun masih banyak muslim yang tidak cukup syarat dan bekal untuk bisa pergi ke tanah suci, seperti sudah meninggal dan lansia. Kabar baiknya ibadah seseorang tersebut bisa diwakilkan oleh salah satu keluarganya atau orang lain, hal tersebut dinamakan badal umroh. Meskipun bukan keluarganya sendiri yang membadal umrohkan, sudah banyak jasa yang menyediakan badal umrah dengan harga yang terjangkau. Dengan syarat harus memilih biro yang memang terpercaya. Salah satu syarat bisa membadalkan umrah seseorang adalah orang tersebut sudah pernah melakukan umroh, serta orang yang dibadalkan dalam keadaan udzur seperti sakit, lansia dan wafat. Senyum Ceriah Jamaah Almira Travel Tata cara pembadalan umrah sama dengan umrah pada umumnya, semua syarat, rukun serta kewajiban umrah harus dikerjakan, seperti tawaf, sai, tahalul jika ditinggalkan maka tidak sah. Mungkin yang berbeda ada pada pelafalan niat, namun untuk syarat yang lain sama. Berikut niat badal umrah yang harus dibaca نَوَيْتُ العُمْرَةَ عَنْ فُلَانٍ وَأَحْرَمْتُ بِهِ للهِ تَعَالَى Nawaytul umrata an fulān sebut nama jamaah umrah yang dibadalkan wa ahramtu bihī lillāi taālā. Artinya, “Aku menyengaja ibadah umrah untuk si fulan sebut nama jamaah yang dibadalkan dan aku ihram umrah karena Allah taala.” Atau bisa menggunakan niat badal umrahseperti berikut نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهِ للهِ تَعَالَى عَنْ فُلَانٍ Nawaytul umrata wa ahramtu bihī lillāi taālā an fulān sebut nama jamaah umrah yang dibadalkan. Artinya, “Aku menyengaja ibadah umrah dan aku ihram umrah karena Allah taala untuk si fulan sebut nama jamaah yang dibadalkan.” Sumber
Biro Umroh Semarang Dewangga Lil Haji Wal Umroh. Badal Umroh adalah menggantikan orang lain melaksanakan ibadah umroh. Syaratnya adalah orang yang digantikan sudah meninggal dunia. Dan setiap melakukan umroh hanya boleh untuk satu orang saja. Selama ini yang kita tahu bahwasannya yang bisa dibadalkan adalah haji, sebagaimana disebutkan dalam riwayat berikut. عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ امْرَأَةً جَاءَتْ إِلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَتْ إِنَّ أُمِّى نَذَرَتْ أَنْ تَحُجَّ فَمَاتَتْ قَبْلَ أَنْ تَحُجَّ أَفَأَحُجَّ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ حُجِّى عَنْهَا ، أَرَأَيْتِ لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكِ دَيْنٌ أَكُنْتِ قَاضِيَتَهُ » . قَالَتْ نَعَمْ . فَقَالَ فَاقْضُوا الَّذِى لَهُ ، فَإِنَّ اللَّهَ أَحَقُّ بِالْوَفَاءِ » . Bahwa Ibnu Abbas menceritakan “Seorang wanita dari Juhaynah datang kepada Rasulullah SAW dan mengatakan’ Ibu saya bernadzar untuk melakukan ibadah haji, tetapi tidak melakukannya sebelum dia meninggal. Haruskah aku melakukan haji atas namanya? “Ya,” jawabnya, “Lakukanlah haji atas namanya. Bukankah jika ibumu memiliki hutang kamu akan membayarnya? “, Wanita ini menjawab” Iya “, Rasulullah SAW bersabda” Maka bayarlah, karena sesungguhnya Allah lebih berhak untuk dibayar “[Sahih al-Bukhari 1852] Selain itu, syarat lain untuk melaksanakan badal haji adalah orang yang pernah melakukan ibadah haji. Sesuai hadits dari Abu Dawud menyebutkan riwayat dari Abdullah bin Abbas Radhiallahu anhu, ia berkata أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- سَمِعَ رَجُلاً يَقُولُ لَبَّيْكَ عَنْ شُبْرُمَةَ. قَالَ مَنْ شُبْرُمَةَ ». قَالَ أَخٌ لِى أَوْ قَرِيبٌ لِى. قَالَ حَجَجْتَ عَنْ نَفْسِكَ ». قَالَ لاَ. قَالَ حُجَّ عَنْ نَفْسِكَ ثُمَّ حُجَّ عَنْ شُبْرُمَةَ ». “Bahwa Rasulullah SAW mendengar seseorang berkata, ” Ya Allah aku penuhi panggilan-Mu atas nama Syubrumah “, Rasulullah SAW berkata ” Siapakah Syubrumah? ” Ia menjawab ” Saudaraku atau kerabatku, ” Rasulullah SAW berkata ” Kamu sudah haji untuk dirimu sendiri ? ” Ia menjawab ” Belum “. Rasulullah SAW berkata “hajilah kamu untuk dirimu sendiri dulu, kemudian kamu haji atas nama Syubrumah”. [ Hadist Riwayat Abu Daud dan dishahihkan oleh Al Albani kitab Irwa Al Ghalil, 4/171] Wajibkah Melaksanakan Badal Umroh? Pada dasarnya umroh dan haji memiliki hukum yang berbeda, walaupun pelaksanakaannya hampir sama namun hukum ibadah umroh adalah sundah muakkad dan hukum ibadah haji adalah fardhu atau wajib. Tidak ada kewajiban bagi seseorang untuk menggantikan ibadah umroh badal umroh orang yang sudah meninggal kecuali orang tersebut selama hidupnya sudah bernadzar akan melaksanakan ibadah umroh, maka hukumnya menjadi wajib bagi ahli waris atau yang mewakilkan karena telah bernadzar. عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللهَ فَلْيُطِعْهُ وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهُ فَلَا يَعْصِهِ . [رواه البخاري و الجماعة “Diriwayatkan dari Aisyah RA. Dari Rasulullah SAW bersabda Barangsiapa yang bernadzar untuk mentaati Allah maka hendaknya ditaati, dan barangsiapa bernadzar untuk bermaksiat kepada Allah maka janganlah ia tunaikan nazarnya untuk berbuat maksiat.” [Hadist Riwayat al- Bukhari] Kesimpulannya, diperbolehkan bagii anda yang ingin melakukan badal umroh kepada keluarga atau saudara yang telah meninggal dengan mengikuti tata cara umroh seperti biasa. Badal umroh hukum dasarnya boleh karena hukum umroh sendiri adalah sunah, tetapi bisa menjadi wajib dibadalkan apabila orang yang meninggal sebelumnya telah melakukan nadzar untuk melakukan umroh dan sampai ia meninggal ia belum sempat melakukan umrah. Semoga artikel ini memberikan manfaat.[sumber] Biro Umroh Semarang Dewangga Lil Haji Wal Umroh 📱Whatsaap 081228155300 KANTOR PUSAT – Sriwijaya 57 Semarang Telp. 024 8418218– Jl. Setiabudi No. 91 Srondol Semarang, Telp. 024 76405900 , 0816650805 KANTOR PERWAKILAN – Jl. Raya Pati – Tayu Km. 1 Depan Asrama Tentara Alugoro Pati Telp. 0295 383070 , 0852 9003 3398– Jl. Sunan Abinawa Patebon Kendal Telp. 08122 9999 300– Jl. Tumenggung Jogonegoro No. 33 Jaraksari – Wonosobo Telp. 0286 323868 , 0822 4282 9361– Jl. Jend. Sudirman Rembang Depan Pom Bensin Desa Tireman Telp. 0295 383070 , 0852 2802 5000
3 Amalan untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Buya Yahya Mereka Senang di Kubur Pahala Mengalir - Pendakwah Buya Yahya mengungkap tiga amalan untuk orang tua yang sudah meninggal. Amalan ini bisa dilakukan anak yang berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal agar mereka senang di alam kubur karena pahala terus mengalir. Amalan untuk orang tua yang sudah meninggal sangat baik diamalkan sebagai wujud bakti anak kepada orang tua birrul walidain. Ada banyak amalan untuk orang tua yang sudah meninggal yang bisa kita lakukan sebagaimana dianjurkan oleh pendiri pondok pesantren Al Bahjah, Cirebon, Buya Yahya berikut. Dilansir dari kanal YouTube Al Bahjah TV, Kamis 8/6/2023, berikut tiga amalan untuk orang tua yang sudah meninggal menurut Buya Yahya. Baca juga Buya Yahya Ungkap Tanda Amal Ibadahmu Diterima Allah SWT, Anda Rasakan Hal Ini Menurut Buya Yahya 1. Berdoa Memohon Ampun untuk Keduanya Amalan yang bisa kita kerjakan untuk orang tua yang sudah meninggal adalah terus mendoakannya. Selipkan selalu sosok kedua orang tuamu dalam setiap doa yang dipanjatkan. Menurut Buya, sering kali kita berdoa panjang lebar tapi orang tua sering dilupakan. Maka, pastikan kita selalu ingat orang tua dalam doa, doakan mereka agar diberi kebaikan di alam kubur dan doakan juga agar Allah mengampuninya. Buya Yahya Al Bahjah - SERAMBI/SYAMSUL AZMAN AZMAN Dengan mendoakan orang tua, ini merupakan sebuah bentuk bukti anak berbakti kepada orang tua meski keduanya telah meninggal dunia. "Jangan engkau berdoa kecuali orang tuamu engkau bawa dalam sering doa panjang lebar, tapi bapak ibu sering dilupakan. Pastikan engkau ingat dalam doamu, doa kebaikan, semoga allah mengampuninya, itu adalah baktimu," ujar Buya Yahya. Baca juga Buya Yahya Ungkap Rumus Sederhana Miliki Pasangan Penghantar ke Surga Hidupmu Makin Berkah & Indah 2. Ber sedekah dengan Niat untuk Orang Tua
Pertanyaan Apakah aku boleh mengucapkan Subhanallah' sebanyak 100 kali atau zikir lainnya, dengan harapan pahala tersebut untuk ayah dan ibuku? Perlu diketahui bahwa ayahku telah meninggal dunia sementara ibuku masih hidup. Teks Jawaban ulama berbeda pendapat terkait dengan menghadiahkan pahala kepada orang yang sudah mati, apakah sampai pahalanya? Ada dua pendapat, Pendapat pertama, bahwa semua amal saleh yang dihadiahkan kepada mayat akan sampai kepadanya, di antaranya bacaan Al-Qur’an, puasa, shalat dan ibadah-ibadah lainnya. Pendapat kedua, bahwa tidak akan sampai amal saleh apapun kepada mayat kecuali ada dalil bahwa amal itu sampai ke mayat. Dan ini adalah pendapat yang kuat. Dalilnya adalah firman-Nya وَأَنْ لَيْسَ لِلإِنْسَانِ إِلا مَا سَعَى سورة النجم 39 “Dan tidak ada pahala bagi manusia kecuali apa yang diusahakannya,” QS. An-Najm 39 Juga berdasarkan sabdanya sallallahu’alihi wa sallam “Ketika seseorang mati, maka amalannya akan berhenti kecuali tiga amalan; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak saleh yang mendoakan.” HR. Muslim, no. 1631 dari Hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu Telah wafat paman Nabi sallallahu alaihi wa sallam; Hamzah radhiallahu anhu, istri beliau Khadijah dan tiga anak perempuannya. Tidak ada riwayat bahwa beliau membacakan Al-Qur’an, Shalat Dhuha, puasa, atau shalat untuk mereka. Dan tidak informasi satupun dari shahabat. Seandainya dianjurkan, mereka pasti akan mendahului kita untuk melakukan itu. Adapun dalil yang menunjukkan pengecualian berupa sampainya pahala kepada mayit adalah haji, umrah, puasa wajib, shadaqah dan doa. Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsirnya terkait firman Allah وَأَنْ لَيْسَ لِلإِنْسَانِ إِلا مَا سَعَى "Berdasarkan ayat ini, Imam Syafi’i dan pengikutnya mengambil kesimpulan hukum bahwa bacaan Al-Qur’an tidak sampai jika pahalanya dihadiahkan kepada mayat. Karena ia bukan amal dan jerih payahnya. Oleh karena itu Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam tidak menganjurkan dan tidak mengajak umatnya untuk itu. tidak pula memberi petunjuk baik secara jelas atau isyarat. Tidak dinukil seorang pun dari para shahabat radhiallahu anhum. Jika hal itu suatu kebaikan, pasti mereka akan mendahului kita berbuat demikian. Dalam masalah ibadah, hendaknya membatasi dengan perkara yang telah dikhususkan oleh nash, tidak diperkenankan mengalihkannya dengan berbagai macam qiyas dan logika. Adapun doa dan shadaqah, hal itu telah disepakati sampainya kepada mayat karena dengan tegas dinyatakan dalam syariat.” Tafsir Ibnu Katsir, 4/258 Kemudian kalau kita terima bahwa pahala amal shaleh itu sampai kepada mayat, maka yang lebih utama dan bermanfaat untuk mayat adalah doa. Kenapa kita meninggalkan apa yang dianjurkan Nabi sallallahu alihi wa sallam dengan melakukan perkara-perkara lain yang tidak dilakukannya. Dan tidak juga dilakukan seorang pun dari shahabatnya. Semua kebaikan adalah sesuai dengan petunjuk Nabi sallallahu alaihi wa sallam dan shahabatnya. Syekh Ibn Baz rahimahullah pernah ditanya tentang menghadiahkan bacaan Al-Qur’an dan shadaqah untuk ibu, baik beliau dalam kondisi hidup atau mati?. Beliau menjawab “Kalau bacaan Al-Qur’an, para ulama berbeda pendapat, apakah pahala sampai kepada mayat. Para ulama berbeda dalam dua pendapat antara yang mengatakan sampai atau tidak. Yang terkuat adalah tidak sampai pahala kepada mayit karena tidak ada dalil. Dan Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam tidak pernah melakukan kepada orang-orang yang telah wafat dari kalangan umat Islam seperti puteri-puteri beliau yang wafat saat beliau sallallahu alaihi wa sallam masih hidup. Sepengetahuan kami, hal itu tidak pernah dilakukan para shahabat radhiallahu anhu. Yang lebih utama bagi orang mukmin adalah meninggalkan hal itu dan tidak membacanya untuk mayit maupun untuk yang masih hidup. Begitu juga tidak melakukan shalat untuk mereka. Begitu juga amalan sunnah dengan berpuasa untuk mereka. Karena semuanya itu tidak ada dalil. Asal dari ibadah adalah tauqifi hanya membatasi pada hal yang ada perintahnya dari Allah subhanahu wata ala atau Rasul-Nya sallallahu’alaihi wa sallam dalam syariatnya. Sementara shadaqah, hal itu bermanfaat bagi yang hidup maupun mati dengan kesepakatan ijma umat Islam. Begitu juga doa, bermanfaat bagi yang hidup maupun mati dengan kesepakatan umat Islam. Tidak diragukan bahwa shadaqah dan doa bermanfaat bagi orang yang hidup. Sementara kedua orang tuanya masih hidup, bisa mengambil manfaat dengan doanya orang yang berdoa, begitu juga sadaqah bermanfaat ketika masih hidup. Menunaikan haji untuknya kalau mereka lemah karena sudah tua atau sakit yang tidak mungkin sembuh, juga bermanfaat baginya. Karena telah ada ketetapan dari beliau sallallahu alaihi wa sallam, bahwa seorang wanita bertanya ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah telah mewajibkan haji, sementara ayahku mendapatkannya sudah tua, tidak mampu dalam perjalanan. Apakah saya boleh menunaikan haji untuknya? Beliau menjawab “Tunaikanlah haji untuknya." Kemudian, ada juga orang lain yang datang kepada Nabi dan berkata “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ayahku sudah tua, tidak mampu menunaikan haji dan naik kendaraan. Apakah boleh saya menunaikan haji dan umrah untuknya?" Beliau menjawab, "Hajikan untuk ayahmu dan umrohkan.” Ini adalah dalil bahwa menghajikan untuk mayat atau yang masih hidup tapi lemah karena usianya atau wanita lemah karena sudah tua renta adalah boleh. Begitu juga shadaqah, doa, haji atau umroh untuk mayat begitu juga bagi yang lemah, semuanya ini bermanfaat baginya menurut semua ahli ilmu. Begitu juga puasa untuk mayat, kalau dia mempunyai kewajiban puasa baik karena nadzar, kaffarah tebusan atau puasa Ramadhan, berdasarkan keumuman sabda beliau sallallahu’alaihi wa sallam ”Barangsiapa yang meninggal dunia dan mempunyai beban puasa, maka walinya yang menggantikan puasanya. Mutafaq alaih. Begitu pula hadits-hadits lain yang semakna. Akan tetapi barangsiapa yang terlambat puasa Ramadhan karena alasan yang dibenarkan agama seperti sakit, bepergian kemudian meninggal dunia sebelum ada kesempatan mengqadhanya, maka tidak perlu diqadhakan juga tidak perlu memberikan makanan, karena dia ada udzur alasan agama.” Selesai, Majmu’ Fatawa Wa Maqalat Syekh Ibnu Baz, 4/348. Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya, apakah seseorang dibolehkan bershadaqah dengan harta lalu niat menyertakan selainnya dalam pahala? Beliau menjawab”Sesorang dibolehkan bershadaqah dengan niat untuk ayah, ibu dan saudaranya dan siapa saja yang dikendaki umat Islam. Karena pahala itu banyak. Sementara shadaqah jika ikhlas karena Allah dan dari hasil yang halal, akan dilipat gandakan berlipat-lipat. Sebagaimana firman Allah ta’ala مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ سورة البقرة 261 “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui." QS. Al-Baqarah 261 Dahulu Nabi sallallahu alaihi wa sallam menyembelih satu kambing untuknya dan untuk keluarganya.” Fatawa Syekh Ibnu Utsaimin, 18/249 Dengan penjelasan tersebut, jelas bahwa apa yang anda sebutkan tentang menghadiahkan pahala zikir kepada dua orang tua anda tidak sah menurut pendapat yang kuat. Baik dia masih hidup atau sudah mati. Akan tetapi nasehat bagi anda adalah memperbanyak doa dan bershadaqah untuk keduanya. Karena sesungguhnya semua kebaikan adalah dengan mengikuti petunjuk Nabi sallallahu’alaihi wa sallam dan para shahabat yang mulia. Wallalhu’alam
Ilustrasi Haji dan Umroh. Sumber As-soendawyBadal umroh merupakan salah satu solusi bagi orang yang mengalami uzur seperti sakit, lanjut usia, renta, atau wafat untuk menunaikan ibadah umroh. Apa pengertian dan bacaan niat badal umroh? Berikut uraian selengkapnya yang dapat Badal UmrohSecara umum, badal umroh dipahami sebagai menggantikan atau mewakilkan pelaksanaan ibadah umroh untuk orang lain. K. H. Khoirul Muaddib, dan K. H. Agus Fahmi 2021 dalam bukunya yang berjudul Panduan Praktis Manasik Haji dan Umroh menjelaskan bahwa pengertian umroh atau ibadah umroh itu sendiri adalah berkunjung ke Baitullah Ka’bah untuk melakukan ihram dari miqat, kemudian Tawaf, Sa’i, dan diakhiri dengan memotong rambut Tahallul serta dilaksanakan secara mewakilkan seseorang untuk umroh itu diperbolehkan? Mengutip dari Alhafiz K. dalam NU Online, badal haji atau umroh boleh untuk dilakukan. Namun, dengan syarat orang yang membadalkan sudah pernah menunaikan ibadah haji dan orang yang diwakilkan dibadalkan telah uzur baik itu sakit, tua renta, lanjut usia, maupun wafat. Wallahu a’lam Anda ingin membadalkan seseorang untuk haji atau umroh, sebaiknya bertanya terlebih dahulu kepada guru agama, guru ngaji, atau ustaz. Hal ini diperlukan agar proses membadalkan dan dibadalkan dapat Anda pahami dengan layanan penyedia layanan umroh dan ustaz Anda telah memperbolehkan untuk membadalkan umrohnya orang lain. Kini, saatnya untuk memahami niat badal Umroh. Sumber Hussain ShahBacaan Niat Badal UmrohBerikut bacaan niat badal umroh yang dikutip dari NU Online. Anda dapat melafalkannya dan menetapkan niat dalam hati Anda untuk membadalkan umroh umrata an fulān sebut nama jemaah umroh yang dibadalkan wa ahramtu bihī lillāi ta Aku menyengaja ibadah umrah untuk si fulan sebut nama jemaah umroh yang dibadalkan dan aku ihram umroh karena Allah ta informasi seputar pengertian umroh serta bacaan niat badal umroh yang dapat Anda simak. Kebenaran hanya milik Allah SWT, sedangkan kesalahan datang dari manusia itu untuk selalu belajar agama dengan guru atau ustaz, ya! Semoga ada manfaat yang dapat Anda peroleh. Aamiin Ya Rabbal Alamin. AA
niat umroh untuk ibu yang sudah meninggal